Perbedaan nilon dan polister terletak pada fungsi dan kekuatan masing – masing serat. Tidak hanya itu, namun masih banyak perbedaan di antara kedua bahan baku yang digunakan di berbagai industri sebagai serat plastik.
Nilon dan polister merupakan serat yang paling populer digunakan dalam berbagai industri seperti plastik, roda, alat rumah tangga, maupun furniture lainnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai nilon dan polister.
Pengertian Nilon dan Poliester
1. Nilon
Nilon memiliki nama kimiawi yaitu polyamide yang terbuat dari minyak bumi (termoplastik) dengan tekstur yang sangat baik dan alami.
Nilon lebih umum untuk jenis pakaian tertentu termasuk pakaian dalam, pakaian renang, celana ketat, tas, raansel, jas hujan, gorden, karpet, dan tempat tidur (lebih banyak jangkauan penggunaan industri).
Nilon pertama kali di produksi pada tahun 1939 yang dibuat oleh perusahaan DuPont (Produksi Serat Nilon Komersial A S Pertama) yang dibuat sebagai cairan yang berputar secara mekanis kemudian dikeringkan menjadi serat individu.
Nilon dapat digunakan pada pakaian dasar, pakaian dalam, blus, gaun, lingerie, pakaian ski, pakaian renang, pakaian bersepeda, pakaian olahraga, kaus kaki, jas hujan, parasut, windbreaker, dan masih banyak lagi dengan berbagai macam warna.
Nilon mudah dicuci dan tahan terhadap berbagai macam jamur, dapat dikeringkan namun pada siklus panas yang rendah dan segera di angkat ketika sudah kering, dapat juga disetrika dengan panas yang sedang.
Namun nilon dapat terbakar dengan cepat, mula – mula meleleh dan langsung terbakar.
Karena sebagian besar nilon terbuat dari produk sampingan minyak maka dampak yang dapat ditimbulkan dari nilon terhadap lingkungan tidak dapat dihindari.
Produksi nilon sedunia yaitu 11% dari produksi serat sintesis mencapai sekitar 3,9 juta metrik ton.
2. Polister
Polister memiliki nama kimiawi yaitu polyethylene napthalate yang terbuat dari Produk minyak bumi, air, udara, dan batubara (termoplastik atau termoset) dengan tekstur yang cukup baik.
Polister lebih banyak digunakan di semua jenis pakaian jadi, gorden, karpet, dan tempat tidur (beberapa penggunaan industri).
Polister pertama kali di produksi pada tahun 1953 yang dibuat oleh perusahaan DuPont (Produksi Serat Polister Komersial A S Pertama) yang dibuat dengan larutan kimia yang dipintal menjadi benang.
Polister dapat digunakan di segala jenis pakaian dengan berbagai macam warna yang apik dan bagus. Polister mudah dicuci dan tahan terhadap berbagai macam jamur.
Polister juga dapat dikeringkan namun pada siklus panas yang rendah dan segera di angkat ketika sudah kering, dapat juga disetrika dengan panas yang sedang serta dapat juga di dryclean.
Dampak yang ditimbulkan dari polister adalah non-biodegradable akan tetapi dapat di daur ulang kembali.
Produksi nilon sedunia yaitu 58% dari produksi serat sintesis mencapai sekitar 21 juta metrik ton.
Perbedaan Nilon dan Poliester
Agar anda lebih jelas dan lebih paham terhadap perbedaan nilon dan polister maka kami rangkumkan ke dalam tabel di bawah ini yang kami rangkum dari Yuksinau.id :
Pembeda | Nilon | Polister |
Nama Kimiawi | Polyamide | Polyethylene Napthalate |
Pertama Kali Dibuat | Tahun 1939 yang dibuat oleh perusahaan DuPont (Produksi Serat Nilon Komersial A S Pertama). | Tahun 1953 yang dibuat oleh perusahaan DuPont (Produksi Serat Polister Komersial A S Pertama). |
Fugsi | Lebih umum untuk jenis pakaian tertentu termasuk pakaian dalam, pakaian renang, celana ketat, tas, raansel, dan jas hujan serta masih banyak lagi.Gorden, karpet, dan tempat tidur.Lebih banyak jangkauan penggunaan industri. | Lebih banyak digunakan di semua jenis pakaian jadi.Gorden, karpet, dan tempat tidur.Beberapa penggunaan industri. |
Bahan | Poliamida yang terbuat dari minyak bumi (termoplastik). | Produk minyak bumi, air, udara, dan batubara (termoplastik atau termoset). |
Tekstur | Lebih baik dan lebih alami | Cukup baik |
Tahan dengan Kerut | Tahan lama | Lebih tahan lama |
Pengerjaan | Dibuat sebagai cairan yang berputar secara mekanis kemudian dikeringkan menjadi serat individu. | Larutan kimia yang dipintal menjadi benang. |
Daya Tahan | Sangat kuat, tahan terhadap kerusakan minyak dan bahan kimia, serta tahan terhadap abrasi, jamur, dan serangga. | Kuat, tahan terhadap kebanyakan bahan kimia, tahan terhadap abrasi, tahan terhadap peregangan dan penyusutan, serta tahan basah atau kering. |
Daya Tahan Pakai | Serapan kelembaban rendah. | Anti kusut. |
Kekuatan | Lebih kuat saat digunakan di bawah tekanan dan bidang kerja yang stabil. | Cukup kuat saat digunakan di bawah tekanan dan bidang kerja yang stabil. |
Saat terjadi Pemanasan | Tidak menyusut. | Lebih cepat menyusut pada saat pemanasan. |
Menyerap Air | Iya | Tidak |
Dampak terhadap Lingkungan | Sebagian besar nilon terbuat dari produk sampingan minyak yang tidak dapat dihindari. | Non-biodegradable akan tetapi dapat di daur ulang. |
Kenyamanan | Cepat kering, halus, ringan, hangat, dan lembut. | Cepat kering, halus, dan ringan. |
Sifat Mudah Terbakar | Meleleh kemudian terbakar dengan cepat. | Meleleh kemudian terbakar secara bersamaan. |
Reaksi Alergi | Mungkin terjadinya reaksi alergi yang disebabkan oleh resin akhir, serat mengusir alergen khas. | Mungkin terjadinya reaksi alergi yang disebabkan oleh resin akhir, serat mengusir alergen khas. |
Resistensi | Cukup baik | Sangat baik |
Penampilan | Bermacam – macam warna. | Bermacam – macam warna yang lebih bagus dan apik. |
Gaya Pakaian | Pakaian dasar, pakaian dalam, blus, gaun, lingerie, pakaian ski, pakaian renang, pakaian bersepeda, pakaian olahraga, kaus kaki, jas hujan, windbreaker, dan masih banyak lagi. | Segala bentuk pakaian. |
Pembersihan | Dapat dikeringkan namun pada siklus panas yang rendah dan segera di angkat ketika sudah kering.Dapat disetrika dengan panas yang sedang. | Dapat dikeringkan namun pada siklus panas yang rendah dan segera di angkat ketika sudah kering.Dapat disetrika dengan panas yang sedang.Dapat di dryclean. |
Perawatan | Mudah dicuci dan tahan terhadap berbagai macam jamur. | Mudah dicuci dan tahan terhadap berbagai macam jamur. |
Produksi Sedunia | 11% dari produksi serat sintesis mencapai sekitar 3,9 juta metrik ton. | 58% dari produksi serat sintesis mencapai sekitar 21 juta metrik ton. |
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai nilon dan polister beserta perbedaan di antara keduanya. Semoga dengan adanya artikel ini anda dapat lebih paham lagi dan artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih 🙂